Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Paskah

Paskah, yang kini dirayakan umat Kristiani, adalah karya Allah untuk memulihkan wajah kemanusiaan yang terpuruk oleh dosa. Semangat itu dapat diterapkan, untuk memerangi korupsi yang kini telah meruntuhkan martabat bangsa Indonesia.

"Jika mau menghayati semangat penghargaan atas nilai kemanusiaan dalam Paskah, kita bisa menerapkannya untuk memberantas korupsi," kata Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Pendeta Gumar Gultom, di Jakarta, Jumat (6/4/2012).

Bagi Gumar Gultom, Paskah menekankan nilai cinta pada kemanusiaan. Nilai ini penting untuk dikembangkan bagi bangsa Indonesia saat ini, yang sedang dirundung sikap kurang menghargai martabat manusia.

Sikap itu tercermin dalam perilaku korupsi yang kian marak belakangan ini. Korupsi sudah mengangkangi martabat manusia. Pelaku korupsi dikuasai roh kerakusan, sementara martabat rakyat banyak dikorbankan. Ini sangat merusak baik terhadap koruptor maupun manusia lain umumnya.

Sipirt mencintai kemanusiaan dapat digunakan untuk membebaskan diri dari perilaku korup. Caranya, dengan membangun nilai-nilai yang menghargai martabat manusia, seperti kejujuran, kerja keras, kesabaran, dan kerja sama. "Mencintai kemanusiaan diterjemahkan dengan membersihkan diri bangsa ini dari mental korupsi," katanya.

Hari-hari ini umat Kristiani di seluruh Indonesia sedang merayakan Paskah dengan berbagai ritual di gereja. Paskah adalah perayaan kebangkitan Yesus Kristus untuk menebus dosa manusia.