Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lapas Kelas II A Denpasar

Lapas Kelas II A Denpasar mulai berbenah pasca kerusuhan besar pekan lalu. Meski belum merenovasi bangunan kantor yang hangus terbakar, beberapa pekerja bangunan terlihat mengecat tembok-tembok di depan Lapas serta memasang lampu penerangan di atas atap pintu masuk.

Tak hanya perbaikan secara fisik, Lapas Kerobokan juga akan meningkatkan pelayanan kepada penghuni maupun pengunjung. Salah satu terobosan yang mulai dilakukan adalah memberantas pungutan liar (pungli) oknum petugas yang sering dikeluhkan napi maupun pengunjung. "Terkait pungutan, Kakanwil perintahkan langsung, kami sudah pasang tulisan, bantu kami jangan beri apa pun," ujar Kalapas Kerobokan, I Gusti Ngurah Wiratna, kepada wartawan, Selasa (28/02/2012).

Kalau ada, laporkan, ini kerja yang tidak mudah tapi kami yakin dengan bantuan semua pihak, bisa kami lakukan," tegasnya. Spanduk bertuliskan "Bantu Kami dengan Tidak Memberi Apa-apa kepada Petugas" kini terpampang di ruang besuk Lapas Kerobokan. Biasanya praktik pungli dilakukan oknum petugas kepada pengunjung yang hendak membesuk.

Dari masuk kan kita daftar dikasi formulir untuk data siapa yang akan dipanggil, itu kena Rp 5.000, habis itu masuk ke dalam di penitipan HP sama KTP kena Rp 5.000, dan untuk pemanggilan yang akan dibesuk kena Rp 5.000, paling nggak kena Rp 15.000 untuk bisa ketemu yang mau dibesuk," tutur salah seorang pengunjung Lapas yang enggan disebutkan identitasnya.