Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Para Petani Di Kabupaten Malang Terancam Gagal Panen

Para petani di Kabupaten Malang, Jawa Timur, terancam gagal panen. Sebeb sejak pertengahan Februari lalu, hama tikus menyerang ratusan hektar sawah di kabupaten tersebut. Kawanan tikus menyerang batang dan tunas batang padi hingga ludes, tak bisa dipanen.

Serangan hama tikus tersebut dikeluhkan seorang petani dari Desa Putat Kidul, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Endik Sugeng Teguh (34). "Sampai saat ini sudah separuh lahan saya rusak dan jelas akan gagal panen," keluhnya, kepada media, Rabu (29/2/2012).

Menurut Endik, para petani mulai kewalahan untuk membasmi tikus yang merusak sawahnya. "Bibitnya juga diserang sama hama tikus. Untuk membasminya, sebenarnya sudah diracun. Hanya itu yang lebih efektif. Caranya, pertama diberi pakan ketela agar tak menyerang tanaman," katanya.

Sejak tikusnya diracun, jelas Endik, tikusnya mulai berkurang. "Bisa saja pindah dan mati. Yang jelas sangat meresahkan para petani. Kasus ini sudah beberapa pekan lalu," katanya. Sementara itu, menurut Kepala Distanbun Kabupaten Malang, Purwanto, mengakui bahwa memang ada serangan hama tikus ke sawah petani di Kabupaten Malang.

Sudah ada ratusan hektar lahan sawah di Kabupaten Malang yang diserang," katanya. Serangan hama tikus itu, kata Purwanto, tersebar di lima kecamatan, yakni di Kecamatan Kepanjen, Gondanglegi, Pakisaji, Sumberpucung, dan Karangploso. "Serangan hama tikus sudah sejak sebulan terakhir ini," ujarnya.

Lebih lanjut Purwanto menambahkan, serangan hama tikus biasanya memang terjadi setiap tahun musim tanam. "Dengan serangan hama tikus itu, berakibat pada produktivitas panen padi akan anjlok. Anjoknya hingga tiga ton lebih," tuturnya. Hingga saat ini hama tikus memang belum musnah. Tetapi dibanding beberapa pekan lalu, intentsitasnya sudah berkurang. "Karena sudah mulai diracun memakai obat kimia," katanya.