Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Membentuk Negara Adidaya

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, mendorong pemuda dan aktivis untuk mempelajari cara membentuk negara adidaya. Pemimpin klemar-klemer tidak cocok dengan zaman ini, menurut Sutiyoso. Sutiyoso yang berbicara dalam Seminar Nasional Pemuda Katolik di Kantor Pusat Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Jakarta, Rabu (14/3/2012), mengatakan, sejumlah negara memiliki keberhasilan dan kegagalan dalam membentuk negara yang besar.

"Singapura miskin sumber daya, tetapi mampu memanfaatkan peluang dan sektor jasa. Amerika Serikat kaya sumber daya dan kemampuan sumber daya manusia, akhirnya menjadi adidaya. China yang membuka pasar bebas tetapi mengontrol kebebasan politik, juga menjadi adidaya," kata Sutiyoso.

Ia mengingatkan, negara besar dan beragam seperti Uni Soviet yang berusaha membuka semua keran dan meniru demokrasi Amerika Serikat secara mentah-mentah, akhirnya pecah berkeping-keping. Anomali lain adalah Indonesia, negara yang sangat kaya sumber daya, tetapi banyak rakyatnya yang miskin dan melarat. Oleh karena, harus diambil kebijakan tepat dari pemimpin.

Sutiyoso menegaskan, Indonesia yang dilanda krisis multidimensi harus dipimpin oleh sosok yang berani bicara dan bertindak. "Pemimpin klemar-klemer tidak cocok dengan zaman ini. Kalau pemimpin bermental kambing, prajuritnya yang macan pun akan bersikap seperti kambing dan tidak punya nyali," ujarnya.