Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nasib Putri Anggraini

Sehari-hari, Putri Anggraini (9) hanya bisa tergolek di pangkuan neneknya. Dia tidak dapat bermain bersama teman-teman seusianya. Jangankan untuk berdiri, melihat saja Putri tidak mampu. Berat tubuh Putri juga tidak normal. Di usianya yang 9 tahun, berat tubuhnya hanya 3 kilogram.

Ukuran kaki dan tangannya nampak hanya tinggal tulang. "Saya kurang tahu penyakitnya, yang jelas, tubuh Putri terus mengecil sejak 5 tahun terakhir," kata Hanifah, nenek dari gadis malang yang tinggal di Jalan Pagesangan II No 10, Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Jambangan Surabaya itu, Jumat (6/4/2012).

Menurut Hanifah, sakit yang diderita cucunya berawal saat dia berusia 3 tahun. Saat itu, Putri menderita sakit panas hingga mengalami kejang. Keluarga sempat membawanya ke klinik terdekat dan akhirnya dirujuk ke sebuah rumah sakit swasta dekat tempat tinggalnya. "Sepulang dari rumah sakit itu, putri langsung tidak dapat melihat," jelasnya.

Hanifah mengasuh Putri sejak berusia 2 tahun, di usia itu, Putri ditinggal kedua orang tuanya yang sudah bercerai. Sampai saat ini, Hanifah tidak tahu di mana kedua orang tuanya, dia hanya mendengar kabar bahwa keduanya bekerja di luar kota. Hidup di tengah gemuruh perkotaan di sela-sela gang sempit, Hanifah pasrah merawat cucu kesayangannya itu bersama suaminya Jumadi.

Beberapa kali Putri dirawat intensif di rumah sakit, dan beberapa kali juga pihak keluarga menariknya untuk pulang karena alasan ekonomi. "Kami hanya berharap, semoga ada pihak yang peduli dan berkenan membantu biaya pengobatan Putri," kata Hanifah sambil menahan tetesan air matanya.