Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Agung Laksono

Menteri Koordinator (Menko) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Agung Laksono tetap mengunjungi Ambon pada Selasa dan tidak terpengaruh teror bom, Senin (26/9), baik pagi maupun malam. Kabag Humas Pemprov Maluku, James Lewakabessy kepada media, di Ambon, Selasa pagi, mengatakan, Menko Kesra telah tiba di bandara internasional Pattimura dengan pesawat Garuda untuk melakukan kunjungan hingga Selasa petang.

Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, Ketua DPRD setempat, Fatani Sohilauw, Pangdam XVI/ Pattimura,Mayjen TNI. Suharsono, Kapolda Maluku, Brigjen Pol. Syarief Gunawan dan Wali kota Ambon, Richard Louhepessy menjumput Menko Kesra di bandara internasional Pattimura yang lokasinya dari pusat kota Ambon 36 KM.

Menko Kesra selama di Ambon sekitar sembilan jam dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Gubernur Maluku, Forum Musyawarah Pimpinan Daerah, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), baik Pemprov Maluku maupun Pemkot Ambon.

Ia juga dijadwalkan menyerahkan santuan kepada korban konflik antarwarga di Ambon pada 11 September 2011. Sebelum kembali ke Jakarta, Menko Kesra dijadwalkan meninjau lokasi kebakaran di kawasan Waringin, kecamatan Nusaniwe.

James mengemukakan, teror bom yang diamankan tim penjinak bahan peledak ( Jihandak) Polda Maluku pada Senin pagi di kawasan Pattimura Park yang lokasinya berseberangan jalan dengan Gereja Maranatha, kantor Gubernur Maluku dan kantor Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan Maluku.

Sementara itu tim Jihandak Polda Maluku, Senin malam, sekitar pukul 21.35 WIT mengamankan dua buah benda mencurigakan menyerupai bom pada dua lokasi berbeda di kawasan Karangpanjang Ambon.

Dua benda mencurigakan menyerupai bom rakitan ini dilempar dua orang yang berboncengan dengan sepeda motor jenis Yamaha Mio berwarna merah.

Lemparan pertama dilakukan di samping Stadion Mandala Remaja Karangpanjang Ambon dan selang beberapa menit aksi serupa dilakukan di depan lorong Nazareth, namun dua benda yang sudah dibakar dan mengeluarkan bau belerang ini tidak meledak hingga mengakibatkan jatuhnya korban.

Sejauh ini Posko bersama penanggulangan pengungsi Pemkot Ambon sudah mendata 278 unit rumah warga yang mengalami kerusakan, terdiri 195 unit terbakar, rusak berat 30 unit ditambah 53 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. Demikian catatan online Yanto yang berjudul Agung Laksono.