Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

India berencana menginvestasikan dananya

India berencana menginvestasikan dananya sebanyak US$5 miliar atau sekitar Rp44,64 triliun ke Kalimantan Timur. Menurut Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, provinsinya akan mendapat investasi dari perusahaan India, National Aluminium Company Limited sebanyak US$5 miliar.

"Nilai investasinya seluruhnya US$5 miliar, itu untuk empat proyek, yakni rel kereta api, coal terminal, power plant, dan smelter (perusahaan peleburan aluminium)," kata Awang Faroek, usai Pertemuan Bilateral Menteri Perdagangan Indonesia dan India, di Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa 4 Oktober 2011.

Pemerintah Kalimantan Timur, lanjut Awang, sangat terbuka dengan semua investor karena adalah tugasnya untuk menciptakan iklim investasi dan memberikan kenyamanan bagi investor. Indonesia biar bisa maju kalau semua departemen tidak ada egoisme sektoral, ini yang ngurus izin-izin itu harus bisa menghilangkan bottlenecking," kata dia.

Awang melanjutkan, mengenai investasi India, diharapkan ada penandatanganan kesepakatan segera dilakukan pemasangan tiang pancang paling lambat akhir tahun ini. Sekarang lagi proses pembebebasan lahan, mudah-mudahan selesai 2-3 tahun lah. Kan, dikerjakan kontraktor luar," ungkapnya.

Untuk lokasi proyek, kata Awang, semuanya berada di daerah Wahau, Kutai Timur karena sistemnya dijadikan satu rangkaian. "Harapan saya, proyek ini jalan. Keterpaduan antara kedua negara ya, jadi nambah tenaga kerja dengan adanya smelter ini," tutur dia.