Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono Bertolak ke Republik Rakyat China

Menjelang keputusan soal rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono bertolak ke Republik Rakyat China, Hong Kong, dan Korea Selatan sejak 22 Maret 2012 lalu.

Meski demikian, semua anggota dewan dari Fraksi Demokrat diminta untuk tetap mengawal pembahasan kebijakan dari pemerintah tersebut menjelang pembahasan akhir kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Dewan Perwakilan Rakyat RI.

"Seluruh fraksi Demokrat agar jangan pergi-pergi dulu. Jangan keluar negeri dulu. Ini belum selesai, kenapa harus ke luar negeri. Hebat amat di luar negeri itu," ujar Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat Max Sopacua, di Gedung DPR RI, Jakarta (27/3/2012).

Menurutnya, semua anggota fraksi harus hadir dalam pembahasan keputusan akhir Tim Perumus dan Pemerintah yang akan bertemu kembali pada Kamis (29/3/2012) pagi untuk melakukan sinkronisasi hasil Panja A, B, dan C dan pembahasan hasil putusan mengenai APBN-P 2012 yang akan disetujui dalam Rapat Paripurna pada Jumat (30/3/2012).

"Memang harus hadir semuanya, namanya anggota DPR, harus hadir di DPR," pungkas Max. Seperti yang diketahui, pembahasan mengenai kenaikan harga BBM di DPR RI masih terus berlangsung dengan pro dan kontra dari Fraksi PDI-P, Partai Gerindra, dan Partai Hanura yang menolak kebijakan pemerintah tersebut.

Sementara itu, Fraksi Demokrat yang tergabung bersama fraksi-fraksi koalisi dalam setgab mendukung kenaikan tersebut. Pembahasan baru sampai, pada persetujuan Badan Anggaran DPR RI dan pemerintah mengenai postur APBN-Perubahan 2012. Salah satu hal dalam postur tersebut adalah persetujuan subsidi bahan bakar minyak sebesar Rp 137,38 triliun dan subsidi listrik Rp 64,9 triliun.