Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renny Tupessy Alias Irene

Renny Tupessy alias Irene, menjadi satu-satunya perempuan yang menjadi tersangka penyerangan di rumah duka RSPAD Gatot Subroto, beberapa waktu lalu. Irene pun ditengarai mampu menggerakkan massa dan mempersiapkan kendaraan serta persenjataan untuk penyerangan itu.

Kepala Polres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol, mengungkapkan peran Irene adalah sebagai kaki tangan Edo Tupessy, kakak kandungnya. Edo merupakan salah satu pemimpin di Kampung Ambon, Jakarta Barat, yang terkenal dengan bisnis peredaran narkobanya.

Saat Edo dihubungi Mr Y yang merupakan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Salemba untuk menagih utang Mr X, seorang bandar besar narkoba, kepada Edi terkait transaksi narkoba, Edo kemudian menghubungi adiknya untuk mengerahkan massa.

"Edo sebenarnya tidak punya anak buah langsung. Dia meminta adiknya yang bisa pengaruhi orang-orang untuk ikut menyerang. Irene ini bagus sekali dalam menjaga hubungan emosional dengan orang-orang sehingga bisa disuruh," ucap Yoyol, Minggu (4/3/2012), di Mapolrestro Jakarta Pusat.

Irene kemudian berhasil mengumpulkan sekitar 40-an orang pemuda. Suami Irene, yakni Onchu, juga turut terlibat mengerahkan massa. Onchu pun terbilang anak buah Irene yang selalu tunduk atas permintaan istrinya itu. Selain itu, Irene juga mempersiapkan taksi dan mobil untuk mengangkut para pemuda itu.

"Di dalam mobil sudah ada banyak senjata, seperti panah, parang, celurit, samurai," papar Yoyol. Seluruh senjata tajam itu, kata Yoyol, ditemukan di sebuah rumah kosong di Kampung Ambon, Jakarta Barat.

Para pemuda itu sudah bersiap-siap di rumah duka pada Kamis (24/2/2012) dini hari. Setelah mendapatkan perintah dari Edo, massa kemudian bergerak mencari Edi. Dua orang tewas dalam penyerangan ini, enam orang lainnya mengalami luka bacok, sedangkan Edi berhasil melarikan diri.

Sepuluh orang tersangka sudah diamankan aparat kepolisian terkait peristiwa itu. Mereka adalah Edward Tupessy alias Edo, Gheretes Tamatala alias Heri, Tony Poceratu alias Ongen, Rent Penturi, Abraham Tuhehai, Yongky Maslebu, Rely Petirulan, Irene alias Renny Tupessy, Onchu, dan R. Sementara tiga orang lainnya masih diburu.

Menurut Yoyol, jika 13 tersangka berhasil ditangkap, maka kasus ini sudah terungkap sepenuhnya. "Polisi nantinya akan mengembangkan kasus lainnya seperti kasus narkoba yang diduga melibatkan big boss narkoba ini. Sedangkan untuk kasus penyerangannya sudah terungkap semua," tandasnya.