Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Majalah Time Out Edisi Dubai Melecehkan Islam

Majalah Time Out edisi Dubai diprotes dan dituduh melecehkan Islam, gara-gara mempublikasikan daftar lima bar papan atas untuk dikunjungi selama Ramadan, bulan suci umat Islam. Majalah berbahasa Inggris yang populer di kalangan ekspatriat, mempublikasikan sebuah artikel dalam edisi Ramadan berjudul, "5 hal untuk dicoba: bar saat Ramadan". Yang memuat tempat hiburan mana saja yang buka selama Ramadan, lengkap dengan jam bukanya.

Majalah Time Out Edisi Dubai Melecehkan Islam Hanya beberapa saat setelah majalah itu menampilkan link itu dalam Twitternya, penduduk Uni Emirat Arab langsung meresponnya dengan kampanye online dengan hastag #stoptimeoutdubai. Selama Ramadan, bulan kesembilan dalam kalender Islam, umat muslim dilarang makan, minum, merokok, harus menahan nafsu dan amarah sejak fajar hingga matahari terbenam. Dan mengonsumsi alkohol diharamkan, meski itu di luar bulan Ramadan.

Protes melalui sosial media membuat Time Out Dubai meminta maaf. Kami mohon maaf atas pelanggaran yang disebabkan oleh artikel terbaru kami tentang kehidupan malam selama bulan Ramadan. Kami juga menghormati budaya lokal dan tradisi. Ini kesalahan dari pihak kami." Namun, permintaan maaf itu tak memuaskan sejumlah pihak. "Meski majalan ini sasarannya untuk para ekspatriat, tapi mereka tinggal di Uni Emirat Arab. Negara Arab yang menganut nilai dan keyakinan Islam yang kuat," kata Mahra Al Shamsi, guru Bahasa Inggris yang tinggal di Ras Al Khaimah kepada CNN.

Sebaliknya, sejumlah orang membalas komentar dalam #stoptimeoutdubai, dengan menuduh para penulis komentar hipokrit, yang hanya bersikap saleh saat Ramadan. "Lucu melihat sejumlah orang hanya mengingat budaya dan agama saat Ramadan. Ke mana kau sebelumnya?". Ada lagi yang mengaku mendapat undangan buka puasa di sebuah rumah, lengkap dengan alkohol sebagai hidangan. Reaksi yang menyejukkan disampaikan Hassan Galadari, asisten dosen ilmu kedokteran di UAE University. "Majalah itu sudah menarik edisinya dan meminta maaf. Kita adalah umat yang pemaaf. Nabi dan pemimpin kita mengajarkan untuk menjadi pemaaf," kata dia seperti dimuat Al Arabiya.