Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

AZ Diduga Teroris Dari Purbalingga

Fortuner SUV Terbaik. Densus 88 Antiteror Polri kembali menciduk seorang terduga pelaku terorisme di Desa Gemuruh, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (16/12/2012) sekitar pukul 05.30 WIB. "Tadi pagi ada penangkapan, sekitar pukul 05.30 WIB, di Desa Gumuruh Purbalingga. Tersangka berinisial AZ," ucap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Suhardi Alius dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Minggu.

AZ (20) diduga kuat terlibat aksi teror terhadap sejumlah pos polisi di Solo yang dipimpin Farhan. "Ia terkait dengan kelompok Farhan yang melempar granat di Pos Polisi Gladak dan penembakan anggota Polisi di Solo," ungkap Suhardi. Polisi masih mengumpulkan informasi terkait peran AZ. Sebab, dalam kelompok Farhan Cs ada sejumlah orang yang masih belum tertangkap, termasuk penyandang dana dalam pelatihan teror di Gunung Merbabu.

"Sekarang sedang dalam pengembangan," ujarnya. Menjelang Lebaran lalu, Solo dua kali mendapatkan teror secara berturut-turut. Peristiwa pertama terjadi pada Jumat (17/8/2012) dini hari. Dua orang yang menunggangi satu sepeda motor melakukan penembakan ke arah Pospam 05 yang digunakan untuk Operasi Candi Ketupat (OCK) 2012 di Serengan, Solo. Akibatnya, dua polisi mengalami luka tembak.

Kemudian, pada Sabtu (18/8/2012) pukul 23.32 WIB, terjadi pelemparan granat terhadap Pos Pengamanan Lebaran di Pos Gladag, Solo. Aksi teror dilakukan dua orang tak dikenal yang berboncengan sepeda motor, lalu melempar granat ke arah pos pengamanan Lebaran di bundaran Gladag, Jalan Jenderal Sudirman, Solo.

Belum juga terungkap dua kasus teror tersebut, Kamis (30/8/2012) malam sekitar pukul 21.00 WIB, kembali terjadi aksi penembakan terhadap polisi yang sedang berjaga di Pos Polisi Singosaren. Satu anggota polisi terluka dan satu tewas akibat diterjang peluru pelaku penembakan.

Kemudian, aksi baku tembak terjadi antara Farhan dengan Tim Densus 88 Antiteror yang akan menyergapnya di Jalan Veteran, Surakarta, Jumat (31/8/2012) malam. Dalam peristiwa tersebut, anggota Densus 88 Bripda Suherman tewas terkena tembakan teroris, sementara anggota teroris Farhan dan Mukhsin tewas diterjang peluru petugas. Di saat bersamaan, Densus 88 mengamankan Bayu yang saat ini masih menjalani pemeriksaan Densus 88. Kemudian, anggota kelompok teror Farhan lainnya bernama Firman dicokok petugas di Depok, Jawa Barat.