Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Deltras Sidoarjo VS Persiba Balikpapan 2-0

Kemenangan yang ditunggu-tunggu Deltras Sidoarjo akhirnya muncul di laga kandang mereka. Menjamu Persiba Balikpapan, Herman Batak dan kawan-kawan menang dengan skor 2-0, Minggu 17 Juni 2012. Meski tidak berpengaruh pada posisi di klasemen sementara, kemenangan ini setidaknya membangkitkan semangat tanding The Lobster di sisa laga musim ini.

“Terus terang, kemenangan ini merupakan hasil kerja keras semua pemain. Tidak ada yang tampil istimewa, semuanya tampil luar biasa. Terima kasih buat Deltamania yang masih memberikan dukungan pada kami,” kata pelatih Deltras, Blitz Tarigan.

Menurut Blitz, kunci sukses armadanya bisa menekuk Beruang Madu adalah tidak silau dengan materi lawan. Apalagi di putaran pertama, Deltras nyaris mendulang poin dengan menjebol gawang I Made Wirawan andai tidak terjadi gol balasan di menit-menit akhir.

“Yang pasti, tugas berat masih mengadang. Semua pemain sudah bertekad untuk memaksimalkan laga sisa,” ucap pelatih pengganti Peter Jorge Strebrunne tersebut.

Memarkir dua legiun asing yang absen di laga terakhir, Blitz hanya memasang Kone Lancine sebagai jenderal di lapangan tengah. Sedangkan urusan tukang gedor diserahkan pada trisula muda, Bahrudin, Qischil Gandrum, dan Maulana. Hasilnya cukup bagus. Meski kerap membentur tembok pertahanan Persiba, namun modal fisik dan kegesitan trio itu jadi senjata ampuh menjebol gawang lawan.

"Beberapa pemain muda kita pasang dan main pressing ketat. Anak-anak main sesuai dengan strategi," ujar Blitz. Terbukti meski gagal mencetak gol di babak pertama, Maulana sukses menyarangkan bola di menit ke-60. Gol ke gawang Wirawan tersebut merupakan gol kedua sumbangannya setelah di putaran pertama lalu. Gol kedua tuan rumah disumbang Kone di menit 83.

“Saya termotivasi ingin memberikan kemenangan pada suporter yang sudah lama tidak merasakan,” ujar maulana.

Ditanya perihal baru dimasukkannya James Koko dan Budi Sudarsono di babak kedua, Blitz juga mengaku sebagai bagian dari strategi. "Setelah di babak pertama stamina lawan mulai habis, barulah kita masukkan Budi dan James. Semoga kemenangan ini bisa menjadi awal tonggak kemenangan selanjutnya," jawab mantan pelatih PON DKI ini.

Sementara itu, pelatih Persiba, Hans Peter Schaller mengakui bahwa awalnya ingin pemainnya menang. "Sebenarnya anak-anak banyak peluang, namun gagal memanfaatkannya menjadi gol," ujarnya.

Diakuinya bahwa para pemain Persiba tidak tampil 100 persen karena main habis-habisan melawan Gresik United di Stadion Petrokimia. "Stamina para pemain tidak sepenuhnya," kata Schaller.