Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengamat Politik Reform Institute Yudi Latief

Pengamat politik Reform Institute, Yudi Latief, menilai pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) berpotensi meraih banyak suara dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2012 (Pilkada DKI Jakarta 2012).

Yudi mengatakan, kedua sosok dari luar Jakarta itu berpotensi meraih banyak suara dalam pilkada nanti. Hal itu dikarenakan kedua orang tersebut memiliki rekam jejak yang menarik simpati banyak orang.

Jokowi, misalnya, tak hanya dikenal sebagai Wali Kota Solo, tetapi juga punya semangat memajukan industri mobil nasional Esemka. Demikian pula Ahok, yang memiliki reputasi baik saat menjabat Bupati Belitung Timur periode 2005-2010.

"Saya kira Jokowi-Ahok sangat berpotensial," ujar Yudi Latief kepada wartawan di acara Pembukaan Kongres VII Hikmahbudhi yang digelar di gedung Sasana Amal Bhakti, Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (23/3/2012).

Meski demikian, Yudi menilai Jokowi-Ahok memiliki pekerjaan rumah yang cukup menantang, yakni harus menggalang konsolidasi dengan warga dalam waktu terbatas. Ini dikarenakan kedua pasangan itu belum menyentuh warga Jakarta secara menyeluruh. Hal berbeda berlaku bagi pasangan lain, seperti Fauzi Bowo-Nachrowi yang memiliki jaringan luas di DKI Jakarta.

"Bagaimana caranya Jokowi-Ahok bisa memublikasikan capaian-capaian track record itu pada 'akar rumput', terutama itu yang jadi tantangan tim kampanye," tutur Yudi. Dalam pencalonannya, Jokowi-Ahok menjanjikan perubahan Jakarta menuju kehidupan yang lebih baik. Jokowi juga berjanji tidak menghambur-hamburkan uang dalam masa kampanye pencalonannya di pilkada.